Kurangnya Minat Baca Mahasiswa

Rendahnya minat baca seorang mahasiswa saat ini terlihat sangat minim. Perkembangan teknologi informasi membuat mahasiswa lebih sering mencari informasi dari internet dibandingkan buku. Rendahnya minat baca mahasiswa dapat dilihat dari jumlah kunjungan yang ada di setiap perpustakaan kampus. Perpustakaan biasanya akan terlihat sangat ramai menjelang ujian karena banyak mahasiswa yang mencari buku untuk sumber referensi tugas mereka. Perpustakaan biasanya juga akan terlihat ramai ketika dosen memberikan tugas pada mahasiswa untuk ke perpustakaan.

Pada hari – hari biasa perpustakaan akan cenderung sepi pengunjung. Biasanya yang banyak terlihat hanya mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Membaca bagi mahasiswa saat ini seperti bukan kebutuhan yang utama lagi. Yang sering dilakukan mahasiswa saat ini , mereka hanya mengandalkan smartphone bukan untuk membaca buku pengetahuan melainkan hanya utuk membaca komik Membaca komik atau novel memang tidak ada salahnya, namun membaca buku yang mengandung ilmu pengetahuan jauh lebih baik bagi mahasiswa. Agar pengetahuan mereka lebih terarah, mendatangkan inspirasi dan motivasi untuk menulis.

Rendahnya minat baca mahasiswa juga terlihat ketika dosen memberikan tugas. Mahasiswa tidak perlu repot – repot membaca buku utuk memperoleh informasi. Mereka cukup bermodalkan smartphone untuk mendapatkan berbagai informasi. Selain itu mereka hanya copypas tanpa membacanya ulang. Mungkin dengan cara seperti itu lebih memudahkan untuk mengerjakannya, namun dengan cara copypas membuat mahasiswa selalu tergantung pada internet. Mereka juga tidak bisa mandiri dalam mengerjakan tugas dan meninggalkan buku sebagai acuan mendapatkan informasi dan ilmu.

Jika sudah terlanjur dewesa dan menjadi mahasiswa yang malas membaca buku, maka akan sulit merubah kebiaasan tersebut. Salah satu hal yang akan mendorong mahasiswa membaca biasanya karena tuntutan tugas kuliah atau memang karena dosen yang memaksa. Minat baca mahasiswa terbentuk dari pribadi masing – masing. Hal yang terpenting untuk menumbuhkan minat baca mahasiswa adalah kesadaran diri dari mahasiswa tersebut. Ada beberapa faktor yang menyebabkan mahasiswa malas untuk membaca buku. Antara lain yaitu kurangnya imbauan dari orang tua sejak kecil, kurangnya motivasi untuk membaca buku dan adanya smartphone yang sangat mudah untuk mencari informasi. Sebagai mahasiswa kita harus sadar akan kebutuhan kita masing – masing.

Sebuah Ironi Guru Honorer

Pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas tentang ironi guru honorer. Mengapa? Tidak ada yang membantah bahwa guru merupakan kunci kemajuan suatu bangsa. Bangsa yang mengabaikan guru, akan selamanya menjadi negara yang terbelakang. Ada beragam julukan di berikan kepada guru,salah satunya pahlawan tanpa tanda jasa. Julukan ini menggambarkan peran dan jasa guru bagi pendidikan indonesia. Kata tanpa tanda jasa menimbulkan kerancuan, di satu sisi menjadi sebuah kebanggaan, di sisi lain ada makna kesejahteraan guru diberikan seadanya saja.

Kesejahteraan mempunyai banyak tafsiran, di antaranya adalah kesejahteraan dimaknai sebagai sebuah balas jasa yang diberikan kepada guru honorer. Melihat dari sisi penghasilan, mungkin banyak orang berpendapat bahwa menjadi guru itu sedikit penghasilannya di banding pegawai negeri atau pengusaha. Namun apakah semiris itu? Guru yang baik adalah pembelajar yang baik.

Dilihat dari faktor kemauannya, guru dikelompokkan menjadi tiga kategori, yang pertama yaitu Guru Robot di mana dalam pengajarannya, ia hanya menjalankan tugasnya tanpa memahami apakah anak didiknya memahami apa yang telah ia sampaikan. Kategori kedua yaitu Guru Materialistis. mungkin ini lebih tepat sebagai julukan bagi ia yang lebih mementingkan penghasilannya dibanding dengan kualitas atau pengajaran yang diberikan kepada peserta didiknya. Bagi orang yang memahami betul tentang apa artinya mengajar pasti ia akan lebih memilih kategori ketiga ini, yakni Gurunya Manusia di mana dalam proses mengajar, seorang guru mengedepankan potensi siswanya dengan memahamkan apa yang ia jelaskan dan mempunyai keikhlasan untuk dapat mentransfer ilmunya agar lebih bermanfaat.

Sebagai pelaksana teknis, guru perlu mendapat perhatian. Jangan lagi ada deskriminasi guru berstatus PNS dan honorer dalam kesenjangan yang jauh. Keterampilan mengajar sangat membantu mengubah kapasitas mengajar guru. Ketika asap dapur bisa terus mengepul dan kemampuan bertambah, kemungkinan hasil belajar maksimal dapat diwujudkan. Rendah tinggi kualitas guru juga jangan hanya diukur dari sertifikiat. Pelatihan bertahap lebih diperlukan demi peningkatan kualitas guru, bukan hanya mengejar seminar atau pelatihan sehari yang marak belakangan ini. Siapa pun tahu meningkatkan profesionalisme tak bisa ditempuh melalui kegiatan sehari. Perlu dipertimbangkan upaya membuat pelatihan berkelanjutan bagi guru, sebab prinsip belajar adalah terus belajar sepanjang hayat.

Akhirnya perlu disadari berbagai kalangan peran penting seorang guru. Berhasil atau tidaknya proses pendidikan salah satunya ditentukan oleh guru. Tugas mulai mencerdaskan bangsa harus mendapat dukungan perangkat lainnya. Diperlukan kearifan dalam menilai peran seorang guru, di mana mereka mengajar sebagai sebuah upaya mempertahankan hidup. Sebagai calon guru, saya berharap, timbul kesadaran memperbaiki guru. Timbulnya kesadaran mengangkat harkat dan martabat guru honorer jika berprestasi harus dinaikkan jabatannya. Tak melulu seperti sindiran lagu Oemar Bakri puluhan tahun cuma makan hati.

7 Profesi Untuk Kamu Lulusan Desain Komunikasi Visual

Hello teman-teman, kalian suka banget nih sama desain karakter, desain web atau apapun yang berhubungan dengan desain dan multimedia? Kalian bisa banget nih yang mau kuliah ambil jurusan Desain Komunikasi Visual, soalnya cocok banget sama kalian yang suka desain. Di jurusan Desain Komunikasi Visual ini kalian akan diasah kekreatifan kalian biar lebih mantap.

Dan arti yang sesungguhnya dari Desain Komunikasi Visual itu adalah sebuah seni untuk menyampaikan informasi atau pesan dalam bentuk visual atau rupa melalui media, contohnya dalam bentuk grafis, simbol, foto, tipografi dan sebagainya. Saat ini jurusan Desain Komunikasi Visual sudah mulai dikenal oleh masyarakat dan peminatnya juga banyak. Dan jaman sekarang peluang kerja di bidang ini juga sangat besar, berikut ini pekerjaan yang cocok buat kalian pelajar jurusan Desain Komunikasi Visual!

1. Illustrator

Illustrator

Illustrator

Ini nih pekerjaan yang banyak banget di minati yaitu Illustrator. Pada umumnya illustrator menyediakan gambaran ilustrasi untuk memjelaskan atau menyampaikan pesan dalam bentuk gambar agar terlihat menarik, contohnya seperti cover novel, iklan, poster, majalah dan masih banyak lagi. Para illustrator pun memiliki keunikan hasil karyanya yang berbeda–beda.

Banyak juga ilistrator yang memakai pensil, spidol, pulpen, cat air, komputer bahkan ada yang lebih unik seperti menggunakan ampas kopi, kulit telur dan masih banyak lagi. Di zaman milenial saat ini orang–orang lebih suka melihat gambar dari pada membaca sebab dengan melihat gambaran pun kita akan mengerti cerita atau pesan apa yang disampaikan oleh sang ilustrator.

2. Web dan Mobile Design

Web dan Mobile Design

Web dan Mobile Design

Nah pekerjaan ini juga banyak sekali peluangnya karena banyak perusahaan–perusahaan yang membutuhkan profesi ini untuk membuat profile perusahaan misalnya, atau memang perusahaan yang memang bergerak dibidang pengembangan web atau periklanan atau web toko online. Kalau kalian ingin jadi web dan mobile designer kalian harus bisa nih yang namanya Photoshop, Illustrator, HTML, CSS dan paham akan konsep standar dari sebuah website.

3. Photography

Photography

Photography

Yang satu ini ada profesi yang sudah lama banget dikenal oleh semua orang di dunia, yap Photogrphy. Kebanyakan para fotografi ini timbulnya dari hobi dan kemudian hobinya membuahkan hasil foto yang sangat bagus dan sebuah profesi yang berawal dari hobi. Dan kebanyakan juga mereka bekerja di perusahaan media, studio foto dan percetakan.

4. Graphic Designer

Graphic Designer

Graphic Designer

Profesi ini merupakan bidang yang sedang naik daun dan amat sangat dibutuhkan oleh perusahaan media kreatif, seperti dibidang perfilman, periklanan atau video games. Tugas meraka ya tentunya membuat desain grafis untuk sebuah perusahaan atau klien dari perusahaan itu sendiri.

5. Art Director

Art director

Art director

Art director atau bisa dibilang orang yang mengarahkan tim yang bekerja di bawahnya seperti desainer grafis, illustator, fotografi, fashion stylist dan lainnya. Pekerjaannya biasanya membuat konsep atau ide dan juga strategi pemasaran.

6. Creative Director

Creative Director

Creative Director

Bagi kalian yang lulusan desain komunikasi visual bisa nih jadi creavite director karena bidang ini sangat dibutuhkan oleh para industri kreatif. Contohnya di pertelevisian, kamu akan menjadi pengarah konsep kreatif dalam sebuah program televisi, kalau kalian bekerja di bidang periklanan, kamu akan menjadi pengarah konsep sebuah iklan sesuai dengan permintaan klien.

7. Freelance Designer

Freelance Designer

Freelance Designer

Nah yang satu ini bisa nih buat kalian yang lulusan desain komunikasi visual yang belum dapat pekerjaan yang kalian inginkan, kalian bisa jadi freelance designer, lumayan kan buat nambah uang saku dan gak bergantung sama orang tua. Selain itu pekerjaan ini jam kerjanya juga fleksibel. Tapi jangan salah sangka dulu kalo para freelancer penghasilannya sedikit, justru jadi freelancer kalian bisa menentukan harga untuk jasa freelance mu sendiri loh. Selain itu banyak juga para designer yang sudah mendapatkan pekerjaan juga menjadi freelance designer sebagai pekerjaan sampingan atau tambahan.

Itulah beberapa pekerjaan yang cocok untuk kalian yang lulusan jurusan Desain Komunikasi Visual. Gimana kalian tertarik dan ingin belajar tentang Desain Komunikasi Visual?

Apakah Kebisingan Mempengaruhi Tingkat Stres Pekerja?

Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat mengganggu kesehatan, mengganggu kenyamanan serta dapat menimbulkan ketulian. Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesa No PER.13/MEN/X/2011 niilai ambang batas (NAB) kebisingan ditetapkan sebesar 85 dBA.

Sektor industri di negara maju maupun berkembang tidak akan lepas dari masalah kebisingan. Kebisingan disebabkan dari penggunaan mesin dan peralatan dalam proses produksi. Suara kebisingan biasanya diakibatkan oleh benturan atau tumbukkan peralatan kerja yang umumnya terbuat dari logam.

Yakin Anak IPA Itu Pintar? Coba Pikir Lagi Deh!

Udah siap semester satu nih. Bagi anak SMA, udah benar nggak jurusannya? Apa jurusan yang dipilih? IPA, IPS, Bahasa, atau Jurusan Keagamaan bagi Madrasah? Belum lagi sekarang karena Kurikulum 2013 dari kelas 10 atau satu SMA harus memilih jurusan mana yang cocok. Walaupun begitu, dari zaman sekolah bahuela pasti IPA yang paling favorit. Iya kan?

Jurusan IPA sendiri merupakan kasta tertinggi pada SMA. Mereka terdiri sederet anak-anak terpilih yang bisa mengikuti kelas IPA. Karena anak-anak terpilih, mereka banyak dituntut ini dan itu. Padahal kenyataannya, banyak IPA yang tidak seperti yang dikira. Mereka juga sama aja kok. Hanya saja statusnya aja IPA. Selebihnya ia itu hanyalah anak SMA yang belum tahu tujuan hidupnya. Apa sih kata-kata orang tentang apa IPA?

1. Anak IPA Pasti Ngitung

Rumus

Rumus

Kuakui, anak IPA itu harus dipaksa ‘ngitung’. Anak IPA sendiri memiliki logika yang bagus sehingga dipercayakan untuk bisa menghitung soal-soal yang ada. Tetapi siapa kira anak IPA juga kena hapalan. Fisika adalah pelajaran yang bisa dikatakan setengah-setengah memakai hafalan dan hitungan. Mengapa di bilang begitu? Karena dalam mengerjakan Fisika, saat menghitung ini dan itu harus tahu rumus apa yang dipakai.

Entah Impuls lah, Kalor lah, Fluida lah, atau apa-apalah yang membuat kepala pusing. Selain fisika, Biologi juga hafal-hafalan. Kita harus tahu urut-urutan protein, kingdom makhluk hidup, alat tubuh manusia, hingga yang lain-lain. Kimia juga jangan dianaktirikan! Unsur-unsur kimia juga harus dihapal apa namanya, golongan berapa dia, jenis apa dia, periodiknya apa dan apa-apalah yang berhubungan dengan kimia. Kalau kagak hapal tuh pelajaran, gimana bisa hitung reaksinya.

2. Anak IPA sukanya ngambil jatah anak IPS

IPA VS IPS

IPA VS IPS

Di bilang iya memang sih. Karena anak IPA kebanyakan logika, mereka dua kali memikirkan masuk jurusan kuliah. Jika masuk dokter, asyik sih. Memang ada Bidik Misi, tapi bisa nutupin biaya praktik setiap Minggu? Belum lagi koast. Spesialisasi lagi! Ampunlah! Selain itu teknik. Bagi cowok jurusan ini nggak masalah, kalau cewek gimana?

Yang paling parahnya bagi yang buta warna. Gimana mereka masuk jurusan IPA kalau persyaratannya tidak boleh buta warna. Mau nggak mau pilih jurusan yang lain. SMA-nya aja IPA, kuliah juga toh ada beberapa jurusan perpaduan dua jurusan itu. Kan nggak salah terlebih lagi kalau bakat sebenarnya ada di IPS.

3. Anak IPA Pasti Kuliah

Kuliah

Kuliah

Karena anak IPA rasa keingintahuannya tinggi, mereka pun kebanyakan kuliah. Mereka ingin mengembangkan ilmunya yang lebih baik. Lantas, apa semua anak IPA kuliah? Salah besar! Banyak kok anak IPA nggak kuliah. Mereka kuliah tuh karena alasan yang lain. Mereka ingin sih kuliah, namun ada yang mengganjal. Salah satunya keuangan. Kan sudah kubilang ada Bidik Misi, tapi apa bisa membayar semuanya?

Selain itu, mereka juga kagak kuliah karena melihat saudaranya yang masih sekolah. Mereka nggak mau menyusahkan orang tuanya lagi dan memilih kerja sebagai simpan-simpanan. Jika cukup, bisalah kuliah. Selain itu, ada juga anak IPA nggak mau kuliah. Mereka beralasan begitu karena sudah cukup kerjanya untuk ngebiayainnya atau capek otaknya diperas. Jadi kau anggap anak IPA tamat SMA langsung kuliah?

4. Anak IPA Itu Pintar

Pintar

Pintar

Memang sih anak IPA itu pintar, pintar memilih jurusan IPA maksudnya. Jika masuk kesini, sebenarnya otak anak IPA bermacam-macam. Semua yang disini sama aja. Bagi yang otaknya encer, mengikuti pelajaran IPA itu sangat asyik. Bagi otaknya yang pas-pasan gimana? Apa kau suruh dia otaknya lebih diperas?

Tidak manusiawi. Tapi bagi otaknya pas-pasan di IPA sebenarnya sih nggak masalah. Anak IPA kebanyakan individualistik. Jadi jika melihat otaknya pas-pasan, mereka nggak peduli. Yang mereka pedulikan hanya gimana nilainya bisa tinggi dan bisa masuk kuliah favorit.

5. Anak IPA pasti ilmu IPA-nya diperdalam

Ilmu IPA

Ilmu IPA

Ya pastilah! Namanya juga anak IPA! Kalau nggak diperdalam, bukan anak IPA dia. Namun jangan kira anak IPA full belajar IPA. Nggak usah jauh-jauh, sejarah! Anak IPA mempelajari nih pelajaran walaupun tidak sebanyak anak IPS. Belum lagi Kurikulum 2013 yang mengharuskan anak IPA memilih lintas peminatan. Yang pastinya lintas peminatan itu pelajaran anak jurusan lain. Mau nggak mau, mereka harus mengikuti itu. Ya setidaknya nambah ilmu aja sih.

6. Anak IPA Tuh Baik-Baik

Anak Baik

Anak Baik

Kata siapa? Sifat nggak ada hubungannya dengan jurusan. Seperti yang kukatakan, anak IPA terdiri dari bermacam-macam manusia, pastinya memiliki beberapa karakter. Pada umumnya, anak IPA dikenal alim-alim karena terlalu serius belajar. Jangan salah lho! Anak IPA juga ada badungnya, walau tidak sebanyak anak jurusan lain. Mereka juga seperti anak-anak pada umumnya yang suka ngebolos, nyontek, ngelawan orang tua, suka boros, dan lain sebagainya yang membuat engkau kagak yakin anak IPA seperti itu.

7. Anak IPA Belajar Dengan Alam

Alam

Alam

Namanya juga ILMU PENGETAHUAN ALAM, yang pastinya belajar dengan alam. Mereka harus beberapa kali masuk labotarium untuk mempelajari pelajaran mereka. Masak fisika kalau nggak dipraktikkan tentang fisika. Entah tuh fluida contohnya! Pasti guru fisikanya akan memberikan contoh praktik apa itu fluida. Kimia lagi, pasti akan belajar reaksi. Gurunya pasti akan memberi contoh yang mengenai reaksi.

Yang pastinya harus dipraktikkan. Biologi lagi! Malah biologi di dua alam, di labotarium sama di alam. Kan nggak mungkin kau cari tanaman di labotarium kan? Sistem pernafasan lagi! Masak kau suruh anatomi tubuh temanmu hanya untuk melihat alat pernafasannya. Ya pasti butuhlah alat peraga berupa orang-orangan dengan anatomi sistem pernafasan.

8. Anak IPA Anti Sosial

Anti Sosial

Anti Sosial

Sudah kubilang, jurusan tidak ada hubungannya dengan kehidupan sosial. Banyak kok anak IPA yang suka bergaul. Mereka malah senang jika ada teman-teman yang bisa diajak bertukar pikiran. Ada juga anak IPA yang tidak terlalu suka berteman. Intinya, meskipun dikira anti sosial, anak IPA butuh teman! Setidaknya satu dua teman bisa ditemaninya agar tidak kesepian. Lagian kan manusia makhluk sosial, jadi butuh orang lain untuk membantu dan menemaninya.

Jadi, masih engkau pikir anak IPA seperti itu? Kami juga manusia. Jangan karena jurusan IPA, kalian anggap seperti itu.

Hai Semuanya, Sudahkan Anda Menghormati Guru Kita?

Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Ia tidak memiliki senjata ataupun pangkat dalam melaksanakan tugas. Ia hanya memakai hati dan pikirannya untuk membagi ilmu dan membentuk karakter para siswa.

Tugasnya tidak semudah kita lihat dan rasakan. Ia tidak seperti pejabat ataupun ilmuwan yang menularkan ilmunya tanpa memerhatikan orang sekitarnya. Sebagai guru, bukan ilmu saja yang diberikan, namun seorang guru harus memerhatikan siswanya. Ia harus peka dan netral kepada semua siswanya. Maka dari itu, sepatutnya kita harus mengucapkan terima kasih padanya. Tanpanya, pejabat dan insiyur tidak akan tercipta sampai hari ini.

Menempuh pendidikan adalah bentuk perjuangan seorang guru. Sebelum ia mengajar, ia harus diajari. Selama empat tahun sang calon guru dibekali ilmu untuk memberikan ilmu pengetahuan dan budi pekerti. Setelah sarjana, mereka harus siap untuk mengemban tugas tersebut. Mereka harus mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan untuk kemajuan generasi penerus.

Perjuangan pun tidak berhenti. Untuk menyejahteraankan para guru, salah satu kebijakan pemerintah adalah membuat sertifikasi. Sertifikasi tersebut adalah ujian untuk benar-benar ‘sahkan’ dirinya sebagai guru. Lagi-lagi, dalam proses menuju sertifikasi, mereka harus punya syarat mengajar minimal lima tahun. Bukan pengalaman lima tahun juga yang harus dilewati dalam sertifikasi. Mereka pun harus mengikuti ujian dan tahap lain agar mendapatkan gaji per triwulan itu.

Jika berhasil, mereka akan bersenang dan menggunakan uang itu dengan seperlunya ataupun membayar utang. Jika gagal, jangan bersedih, terus mencoba, dan mudah-mudahan berhasil.

Anak-anak adalah tantangan luar biasa bagi guru. Sudah dijelaskan selain memberikan ilmu dan membentuk karakter, sang guru juga harus profesional. Ia harus tahu menempatkan diri dari urusan pekerjaan dengan pribadi. Memang mereka juga manusia, tetapi jika mereka seperti anak-anak yang dididik, mereka pasti akan diremehkan. Mereka tidak dianggap sebagai guru, namun hanya teman sebaya yang bisa sesukanya bicara apa saja.

PR bukan makanan para siswa juga. Para guru juga ada PR-nya! RPP (Rancangan Pelajaran dan Pengajaran) dan silabus adalah PR mereka yang sangat luar biasa. Kegunaan PR guru tersebut untuk meningkatkan mutu sekolah. Dalam pengerjaannya, tidak segampang menulis cerita. PR guru tersebut harus disusun secara jelas dan terinci sesuai waktu pengajaran.

Istirahat adalah waktu yang sejenak untuk melepas penat dalam mengajar. Berkumpul bersama guru-guru merupakan hal yang wajar dan hak guru untuk mengembangkan pengajaran mereka. Walau yang dibicarakan tidak sepenuhnya tentang mereka, tetapi dari perbincangan para guru itu bisa memulihkan keadaan mereka dari penatnya mengajar.

Namun, istirahat bagi guru sama saja kerja bagi mereka. Ketika siswa ada yang membuat kesalahan saat istirahat, profesional harus ditegakkan. Mereka kembali bersikap netral namun sabar dalam mengahadapi siswa tersebut.

Sangat luar biasa pekerjaan para guru. Tidak kenal kata istirahat walaupun bel istirahat berbunyi. Saat para siswa berkunjung ke rumah guru pun harus menunjukkan sikap profesionalitas. 24 jam 7 hari harus mengabdikan diri untuk generasi masa depan yang cemerlang.

Untuk kita khusunya kaum pelajar jangan menganggap guru adalah profesi yang sangat rendah. Hargai perjuangan mereka. Tanpa mereka, mungkin kita tidak bisa melek huruf dan meraih cita-cita. Horamtilah para guru itu selayaknya menghormati para orang tua kita. Ajaran yang mereka beri harus kita laksanakan dengan baik.

Apa Sih Tujuan Kita Bersekolah. Untuk Pintar Atau?

Kalau ditanya banyak orang mengenai tentang apa gunanya sekolah, pasti barangkali banyak yang menjawab “supaya jadi anak pintar” atau “biar dapat banyak uang nanti”. Tapi sebenarnya ada sesuatu di balik gunanya bersekolah. Jadi, apa saja ya?

1. Mendapatkan ilmu yang jarang ditemukan di tempat lain

Ilmu fisika? Ada. Ilmu matematika? Pasti diajarkan dari TK hingga perguruan tinggi. Memang banyak ilmu yang kita raih di masa kita bersekolah. Tapi ada satu ilmu yang sulit kita temukan di luar sekolah yaitu tata krama dan kedisplinan. Di sekolah, kita diajarkan untuk datang tepat waktu dengan jam yang ditentukan oleh sekolah itu sendiri dan kita juga harus memakai seragam sekolah yang sesuai dengan harinya.

Aku sadar, ini merupakan alasan untuk membuat kita disiplin apabila nanti sudah bekerja dan berhubungan dengan banyak rekan kerja ataupun bos. Bagaimana jika kita tidak tahu cara memakai dasi atau mengenakan pakaian bersih atau tidak lecek ke kantor?

2. Sarana menemukan jati diri dan belajar bersosialisasi

Advertisement

Jika pernah belajar mengenai ilmu sosiologi, di sana dikatakan bahwa sekolah merupakan agen sosiolisasi kedua setelah ayah dan ibu yang dapat membentuk karakter anak nantinya. Mengapa demikian? Sekolah membuat anak paham bahwa hidup bukan hanya berhubungan dengan satu bagian saja, yaitu keluarga, tapi juga berhubungan dengan orang-orang lain di luar keluarga (termasuk guru, teman atau staff sekolah).

Di sekolah, anak juga akan mengerti seberapa penting hidup berdampingan satu sama lain karena kita ialah makhluk sosial yang masih membutuhkan sesama.

3. Memaknai arti persaingan dan persahabatan

Persahabatan atau persaingan?

Persahabatan atau persaingan? via https://1.bp.blogspot.com

Menurut orang tua saya dulu, sekolah merupakan tempat persaingan yang bisa disebut sebagai bagian dari hukum alam. Kalau saya mendapatkan juara pertama di kelas, itu bisa diartikan bahwa saya telah berhasil mengalahkan semua lawan saya di kelas. Dan itu bukanlah arti sekolah. Tapi, sekolah mengubah persepsi tentang persaingan menjadi kebanggaan bersama saat saya dan teman-teman bisa sukses bersama melewati semester yang melelahkan ataupun ujian yang sangat berat.

Advertisement

Yang diharapkan dari sekolah ialah membangun persahabatan dari hanya sebuah pertemuan sehari-hari. Mungkin saja kita bisa jalan-jalan atau belajar bareng selepas pulang sekolah. Dan semua itu saya rasakan sampai saat ini walau saya sudah empat tahun melepas masa SMA. Saya paham bahwa persahabatan akan selalu abadi sampai kapanpun meskipun saya dan teman-teman sudah tidak lagi merasakan masa-masa sekolah.

4. Tempat ditemukannya sebuah kebanggaan

Saya percaya sekolah merupakan ladang pengalaman. Ada orang yang cemerlang di bidang akademik sehingga mereka bisa meraih sampai ke lomba SAINS nasional. Atau ada orang yang memiliki keinginan untuk mengembangkan diri di bidang olahraga sehingga berniat menjadi atlet sebagai cita-citanya. Dari sebuah pengalaman, di sana terciptalah kebanggaan yang sejati.

5. Sekolah bukan soal menghapal

Kalau tujuan bersekolah hanya untuk mencari nilai bagus dengan cara menghafal semua materi pelajaran semalaman (kemungkinan esok-esok harinya sudah meluap ilmunya) supaya bisa cari kerja nantinya dengan IPK 4.00, itu salah total. Sebenarnya jaman sekarang banyak perusahaan yang juga mementingkan pengalaman, bukan hanya soal nilai dari jurus menghafal. Yang terpenting untuk mendapatkan nilai tinggi ialah mengerti bagaimana pengaplikasian ilmu tersebut di dalam kehidupan sehari-hari, termasuk saat dunia kerja dimulai.

Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah suatu persoalan yang begitu penting untuk kita semua dan hampir semuanya atau orang secara individual pernah merasakan yang namanya pendidikan, entah itu sejak dini atau ketika ia sudah beranjak besar. Kata pendidikan ini memang tak aneh lagi apabila terdengar oleh telinga kita.

Mengapa seperti itu? Karena kita semua adalah manusia yang pernah menjalani sebuah pendidikan supaya bisa tergapainya suatu keinginan dan cita-cita yang kalian impi-impikan sejak dini.

Berikut dibawah ini akan ada sedikit penjelasan tentang pendidikan dan dilengkapi dengan tujuan dari pendidikan itu sendiri.

Pengertian Pendidikan Menurut Wikipedia

Pendidikan ialah sebuah pembelajaran keterampilan, pengetahuan, dan kebiasaan-kebiasaan sekerumunan orang yang diwariskan dari satu generasi kepada generasi-generasi lainnya melewati pembelajaran, penelitian atau pelatihan. Pendidikan ini kerap terjadi dibawah ajaran orang lain, namun juga pendidikan ini ada yang melakukannya secara otodidak.

Pengertian Pendidikan Menurut Undang-Undang

Pendidikan menurut pengertian undang-undang SISDIKNAS no. 20 Tahun 2003, ialah suatu usaha kesadaran dan rencana untuk membangun suasana belajar dan metode pembelajaran sedemikian rupa agar para peserta didik bisa membangun dan mengembangkan kemampuan dirinya agar mempunyai kecerdasan, kepintaran, keterampilan, pengedalian diri dalam bersosial, kepribadian, kekuatan spiritual keagamaan, dan berakhlak mulia.

Sekian contoh artikel yang bertemakan tentang Pengertian Pendidikan. Mudah-mudahan adanya contoh artikel ini dapat menolong kalian ketika ingin membuat sebuah artikel.

6 Cara Melatih Anak Agar Percaya Diri

Memiliki rasa percaya diri ini adalah sebuah bekal yang begitu penting untuk keberhasilan anak ketika besar nanti. Sering kali kita mendapati orang-orang dewasa yang masih ada sifat pemalu dan juga tidak berani untuk tampil di hadapan umum.

Kenapa seperti itu? Karena orang tersebut kurang mempunyai rasa percaya diri yang tertanam pada dirinya, sedangkan untuk menjadi sebuah pemimpin atau raja harus memiliki keberanian untuk tampil di hadapan umum dan juga harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi.

Oleh karena itu, kita dapat mengambil sedikit pendapat bahwa adanya rasa percaya diri didalam jiwa kita itu begitu penting sekali guna untuk keberhasilan seseorang. Untuk menumbuhkan dan melatih rasa percaya diri lebih baik ketika diri kita masih kecil atau anak-anak.

Kemudian apa saja hal-hal yang harus dilakukan demi pertumbuhan sang anak menjadi seorang yang mempunyai tingkat kepercayaan diri yang maksimal? Berikut dibawah ini akan ada beberapa cara untuk mengajarkan kepada anak mengenai rasa percaya diri

1. Membantu Anak Untuk Mendapatkan Aktivitas yang Cocok

Biasanya setiap anak yang dilahirkan ke dunia ini pasti mempunyai kelebihan dan juga kekurangan masing-masing pada dirinya. Kita sebagai orang tuanya tentu saja patut untuk dapat mengenal lebih dekat lagi tentang kelebihan dan juga kekurangan yang dimiliki oleh sang anak.

Bisa jadi persoalan ini dapat kita lihat ketika sang anak mulai memasuki kedalam pendidikan formal. Misalnya seperti seorang anak yang mempunyai kelebihan didalam bidang kesenian atau memiliki hobi tinggi di bidang olahraga tertentu seperti basket, futsal, voley, dan olahraga-olahraga lainnya.

Kita sebagai orang tuanya patut mengenali adanya kelebihan-kelebihan dan apa saja kegemaran yang digemari oleh sang anak, selain itu kita juga sebagai orang tua harus turut mendukungnya selagi kegiatan sang anak itu masih tergolong ke dalam kategori yang positif.

Apabila sang anak telah menjumpai dengan kegiatan-kegiatan yang memang sangat diminati olehnya, maka disitu rasa percaya dirinya akan terasa mudah untuk bertumbuh dan berkembang pada dirinya serta kita sebagai orang tua dari anak itu akan terasa lebih mudah untuk melatih dan membangun kepercayaan diri pada sang anak.

Contohnya seperti ada seorang anak yang mempunyai nada suara yang bagus, maka kita sebagai orang tuanya dapat membantu untuk mencarikan suatu aktivitas atau kegiatan yang memang cocok untuknya. Misalkan seperti mencarikan guru nyanyi agar sang anak bisa menjadi penyanyi yang terkenal, atau mencarikan guru ngaji agar sang anak bisa menjadi seorang penghafal Al-Qur’an dan juga menjadi seorang Qori yang sholeh atau sholehah.

2. Memberikan Sebuah Hadiah kepada Anak

Cara selanjutnya ialah jikalau anak mengerjakan sesuatu yang memang bisa terbilang mewah kita sebagai orangtuanya berikanlah sebuah hadiah yang mana hadiah tersebut dapat membuat anak merasa besar hati. Akan tetapi dengan catatan untuk niat melatih dan menumbuhkan rasa percaya diri terhadap sang anak.

Misalkan jikalau sang anak berhasil menjadi salah satu juara kelas di sekolahnya, maka pujilah anak kita dengan perkataan-perkataan yang baik, banyak ko perkataan-perkataan baik yang biasa digunakan untuk memuji seseorang, salah satu contoh nya ialah seperti ini “Wah… anak mamah pintar sekali bisa meraih penghargaan sebagai salah satu siswa terpintar di kelas, semangat dan tingkatkan terus prestasi kamu ya nak :)”.

Dengan mengucapkan kata-kata baik seperti itu, tentunya dapat membuat hati sang anak ini merasa senang, merasa bangga, merasa gembira ketika mendengar ucapan-ucapan pujian yang keluar dari orang tua tercinta. Akan tetapi ada satu hal yang harus diingat “kita jangan terlalu berlebihan dalam memberikan suatu pujian terhadap sang anak”.

3. Memakai Perkataan Baik ketika Menegur Anak

Berbicara, berkata, bercakap dengan menggunakan kata-kata baik dan lembut alangkah baiknya kita gunakan didalam setiap keadaan dan kondisi, entah itu ketika kita sedang kesal karena sang anak mengerjakan sebuah kesalahan, nah disitu kita menegur sang anak dengan menggunakan tutur kata yang baik dan lembut.

Bukan hanya itu saja, ketika anak lagi membutuhkan rasa kepercayaan diri untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu hal, berikanlah motivasi-motivasi dengan tutur kata yang baik dan juga tutur kata yang dapat mendorongnya agar dapat mengerjakan sesuatu tersebut.

Contoh misalkan seperti ini “Ayo nak semangat jangan merasa takut gagal sebelum kamu mencobanya, ayo coba dulu karena ibu sama bapak yakin kalo kamu itu anak yang cerdas, pintar sehingga kamu bisa melakukan olimpiade matematika itu dengan muda, ayo berjuang doa ibu dan bapak selalu terpanjat untukmu nak :)”.

4. Menjauhi Perkataan yang Dapat Menyinggung Anak

Cara yang ke empat ini masih ada sangkutan atau ikatan dengan cara yang ketiga, bahwasanya kita sebagai orang tua jangan sampai mengucapkan perkataan-perkataan kasar yang secara tidak langsung keluar dari lisan, membentaknya, berperilaku kasar kepadanya, apalagi kita sampai berbuat tidak sewajarnya kepada anak.

Tentu saja, persoalan seperti itu akan menyinggung perasaan dan hati anak kita, dengan adanya perilaku-perilaku seperti itu bisa membuat anak akan terpuruk dan secara tidak langsung mental dan tingkat kepercayaan dirinya ikut turun.

Dengan seperti itu dapat membuat anak kita berkembang dan bertumbuh menjadi seseorang yang tidak mempunyai rasa percaya diri pada dirinya sehingga dia akan selalu minder dan merasa malu ketika sedang mengerjakan atau sedang menampilkan suatu hal yang menurut pandangan orang-orang itu bagus.

Jika demikian, maka harapan-harapan anak untuk menjadi seorang yang berhasil dan sukses akan semakin berkurang.

5. Jangan Sampai Membanding-bandingkan Anak

Nah persoalan ini juga patut sekali kita perhatikan sebagai orang tua si buah hati, karena setiap anak itu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, kita sebagai orang tua jangan sampai dan jangan pernah sesekali untuk membandingkan anak kita dengan sodaranya, teman-temannya bahkan dengan orang lain sekaligus.

Karena jikalau kita membanding-bandingkan hal buruk yang teradapat pada dirinya dengan orang lain maka persoalan itu dapat mengganggu psikologinya, begitu juga sebaliknya apabila kita membanding-bandingkan kebaikan yang ada pada dirinya itu akan memudahkan sifat sombong pada diri sang anak.

6. Mengajari Berhubungan/Komunikasi yang Baik

Cara yang terakhir pada contoh artikel tentang Melatih Anak Agar Percaya diri ialah dengan membiasakan diri kita untuk berhubungan atau berkomunikasi dengan anak, agar sang anak lebih terbiasa lagi ketika berbicara dan juga berkomunikasi dengan kita sebagai orang tuanya atau pun dengan orang lain.

Ketika orang tua sering berhubungan dengan anak, maka sang anak pun akan jauh lebih aktif lagi ketika ia sedang berhubungan atau berkomunikasi. Contoh kecilnya seperti halnya sang anak akan bertanya-tanya dan tidak menutup kemungkinan akan mengeluarkan seluruh unek-unek yang ada didalam benaknya.

Bukan hanya unek-unek saja yang akan dia keluarkan, tetapi apabila dia memiliki ide-ide yang bagus pun akan langsung mengutarakan kepada yang lainnya karena didalam dirinya sudah mulai timbul rasa percaya diri yang tinggi karena sering adanya komunikasi dengan orangtua dan komunikasi-komunikasi dengan orang-orang lainnya.

MOTIVASI UNTUK BELAJAR

Memberikan semangat atau support terhadap anak guna untuk membuatnya agar lebih giat lagi dalam belajar merupakan salah satu persoalan yang patut untuk kita perhatikan. Apalagi apabila sang anak sudah mulai masuk ke jenjang pendidikan sekolah dasar (SD), tentunya sang anak tersebut harus mendapati perhatian lebih.

Penyampaian tentang pendidikan dari kecil ini merupakan salah satu perbuatan yang sangat baik dan juga akan memberikan pengaruh positif kepada sang anak ketika ia sudah besar nanti.

Jikalau sang anak tidak ada yang memberikan sebuah motivasi dari guru-guru atau orang tua, tentu saja sang anak akan mendapati kejenuhan ketika ia sedang belajar. Maka dari itu, memberikan sebuah motivasi dengan rutin menjadi kewajiban sebagai orang tua dan juga para guru-guru ketika berlangsungnya proses belajar mengajar.

Berikut dibawah ini saya akan berbagi sedikit mengenai tips atau cara memberi motivasi untuk belajar kepada sang anak.

1. Proses Kegiatan Pengajaran yang Beragam

Adanya cara ini perlu oleh guru-guru yang mengajar pelajaran anak-anak di sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah keatas. Mengapa guru-guru harus menerapkan cara seperti ini? Karena ketika belajar di sekolah akan terasa jenuh dan juga membosankan apabila terlalu serba sama.

Jikalau anak atau siswa dan siswi jenuh dalam belajar, tentu saja persoalan itu akan membuat turun rasa semangat dalam menimba ilmu dan belajar didalam kelas.

Maka anak itu akan kurang memiliki hasrat untuk memahami dan menangkap pelajaran yang disampaikan dan juga pelajaran yang telah diterangkan oleh sang guru. Oleh karena itu, disini seorang guru memang memiliki tugas yang benar sangat-sangat harus diperhatikan apabila guru itu menginginkan seluruh anak didiknya berhasil dalam memahami penjelasan yang telah disampaikan kepadanya.

2. Menjadikan Anak yang Aktif Ketika Belajar

Seorang guru patut dapat memberikan sebuah kelulusan kepada anak didiknya untuk mengekspresikan diri ketika berpendapat, berkreasi, bertanya, mendesain, dan hal-hal lainnya yang memancing kegiatan dan juga keaktifan seorang anak ketika sedang belajar.

3. Memberikan Sebuah Penghargaan Kepada Murid

Seorang guru patut dapat memberikan sebuah petunjuk kepada murid atau anak didiknya mengenai persoalan yang baik dan juga bagaimana caranya untuk bisa mendapatkan sebuah hasil yang bagus juga maksimal. Jangan sampai membiarkan dan mendiamkan murid-muridnya mencontek, mengerjakan tugas yang asal-asalan, dan lain-lainnya.

4. Memberikan Sebuah Pengakuan Kepada Hasil Belajar

Jikalau murid atau anak didik telah berusaha secara sungguh-sungguh ketika belajar, maka berikanlah dia sebuah pengakuan atau penghargaan yang dapat membuat dirinya merasa gembira dan juga dapat memberikan dorongan lebih dalam meningkatkan usaha dan prestasinya ketika ia belajar.

Lantas harus memberikan penghargaan berupa apa? Penghargaan ini bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau pun sesuatu lainnya yang bisa membuat sang anak itu merasa gembira.

5. Tidak Memberikan Suatu Ancaman Kepada Murid

Seorang guru jangan sampai membuat anak muridnya merasa terancam, misalkan seperti memberikan suatu hukuman yang mana hukuman tersebut tidak patut diberikan kepada sang murid, kekerasan kepada murid, dan masih banyak ancaman-ancaman yang tidak wajar lainnya.

Misalkan seperti mengancam kepada murid jikalau murid tersebut mendapati nilai yang memang tidak bagus dan juga tidak memuaskan (jelek), persoalan ini dapat mengakibatkan murid berbuat berbagai hal cara untuk terhindar dari segala ancaman sang guru. Seperti halnya mengerjakan tugas dengan mencontek agar mendapatkan nilai yang bagus sehingga bisa terhindar dari ancaman sang guru.